Monday, March 1, 2010

Tunjuk Perasaan



dan ketika itu,
pena rancak menari,
pentas riuh dihiasi puisi,
bahasa kita disegani.

ketika itu,
kita berbangga dengan bahasa,
kita bermanja dengan bahasa,
kita bergaya penuh bahasa.

kini,
puisi kita tidak lagi menyanyi,
martabat bahasa tidak disanjungi,
bahasa luar dikasihi.

bangunlah,
bangunlah anak bangsa,
bingkas kita martabat bahasa,
relakan bahasa menakluk negara,
agar pentas kembali bersuara.

janganlah,
jangan disegani bahasa sendiri.
biarkan bahasa penuhi diri,
agak bahasa kembali berdiri.

percaya lah bangsa,
pasti nanti suatu hari
puisi kita menghiasi bumi.

No comments:

Post a Comment